Lowland, Eco-hydrology Rawa-Danau Bangkau (part 1)

Kawasan Danau Bangkau yang berlokasi di Kecamatan Kandangan (Kabupaten
Hulu Sungai Selatan) dan sebagian kecil masuk wilayah Kecamatan Labuan Amas Utara
(Kabupaten Hulu Sungai Tengah), merupakan salah satu contoh kawasan di wilayah
Propinsi Kalimantan Selatan yang selama ini luput dari perhatian. Berdasarkan dari
perhitungan planimetri dari Peta Rupa Bumi Indonesia (lembar 1713-33 skala
1:50.000, Bakorsutanal 1991), Danau Bangkau memiliki luas perairan 615,5 ha
terletak di antara 2° 41’ dan 2° 43’ 30” Lintang Selatan, dan di antara 115° 12’ dan
115° 13’ 30” Bujur Timur pada ketinggian 3-4 meter dari permukaan laut.
Seperti fungsi perairan danau pada umumnya, perairan Danau Bangkau ini
merupakan sumber kehidupan masyarakat sekitarnya yang memanfaatkan danau
untuk menangkap ikan, pertanian dan perhubungan (lalu lintas air).
Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Propinsi Kalimantan Selatan, kawasan
Danau Bangkau diarahkan sebagai kawasan yang diprioritaskan pengembangannya. Isu
pokok diprioritaskannya kawasan Danau Bangkau dalam RTRW propinsi adalah fungsi
yang diembannya yaitu sebagai kawasan pelestarian reservaat perikanan (fish
stocking) yang perlu dilindungi dan dijaga kelestariannya. Danau Bangkau yang berair sepanjang tahun telah diketahui sebagai reservasi ikan
bagi sungai-sungai yang mengalir di wilayah barat Pegunungan Meratus serta habitat fauna burung air yang harus dilindungi. Pada saat ini habitat
Danau Bangkau telah kritis karena fungsinya sebagai reservasi ikan terancam punah
sebagai akibat dari cara-cara penangkapan ikan yang sangat intensif. Di samping itu,
kualitas lingkungan danau juga semakin menurun disertai dengan terancamnya habitat burung air yang dilindungi.
Mengingat karakter kawasan danau Bangkau ini cukup spesifik, maka upaya
pengembangan kawasan dalam rangka mengatasi permasalahan yang ada serta
masalah-masalah yang mungkin timbul di masa yang akan datang tidak hanya
menyangkut aspek fisik kawasan (perairan danau). Pengembangan kawasan tersebut
perlu mempertimbangkan banyak aspek terkait, di antaranya aspek sosial dan
budaya, aspek ekonomi masyarakat, aspek tata ruang, aspek hukum, aspek
lingkungan hidup dan aspek lainnya yang terangkum dalam suatu konsep pengelolaan danau secara terpadu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda dapat memberikan komentar dan saran terhadap tulisan di blog ini untuk pembealajaran dan perbaikan dalam penulisan selanjutnya.

Translate:

Powered By google

Kontributor

   
Add to Technorati Favorites